Golongan kedua
Golongan setelah para pemimpi cum laude adalah golongan pemimpi lulus cepat. Mereka bukan pelari, namun selalu berlari. Mereka bukan manager, tetapi selalu menghitung kalender. Mereka tidak sabaran, cepat bosan, dan penuh semangat dalam setiap penyelesaian.
Mereka disebut sebagai kaum kedua. Pemimpi yang bersenjata doa. Doa untuk kelancaran urusan, doa untuk kekuatan menyelesaikan, dan doa untuk kemunduran deadline 😂.
Mereka lahir dari berbagai lapisan kecerdasan. Tingkat jenius, cerdas, biasa, dan tingkat kurang biasa. Semua bisa dan sangat bisa masuk dalam golongan ini. Tanpa syarat, hanya perlu kemauan.
Deadline bukan hal menakutkan bagi mereka, justru tantangan. Mereka harus berlari saat kekuatan masih di tangan, merangkak saat kaki tak lagi kuat, berjalan saat napas tersengal, bahkan berusaha dalam setiap kesempatan dengan sisa-sisa kekuatan.
Berbeda dengan golongan pertama yang sudah dibahas dalam postingan sebelum ini (Klik untuk membaca), golongan ini tidak terpaku pada nilai. Jika memungkinkan untuk mengulang mata kuliah yang kurang enak dilihat di transkrip, maka (mungkin) diambil. Tapi mereka tidak memaksakan memperbaiki nilai jika akan menganggu target yang telah ditentukan.
Ada beberapa tips yang mungkin bisa dilakukan agar bisa lulus cepat, di antaranya:
1. Prioritaskan lulus cepat di urusan pertama dalam goals list yang kamu buat
Ini penting ketika godaan melandamu dalam membuat skripsi seperti mengurangi malas, menambah semangat menemui dosen, atau apapun gangguan-gangguan yang hadir dalam pembuatan skripsi. Selain itu, urutan prioritas akan membantu dalam menentukan hal-hal apa saja yang harus dilakukan atau ditinggalkan ketika dilema di depan mata.
2. Jangan pedulikan kemungkinan-kemungkinan buruk yang terjadi jika kamu bisa lulus sesuai target
Kadangkala, banyak bersliweran hal-hal yang tidak enak didengar, seperti kalimat, "Akreditasi jurusan masih C loh, kemungkinan akan jadi B setelah akreditasi ulang di tahun ajaran baru." Atau, "Untuk tahun ini, wisuda ditiadakan, kalaupun kamu lulus cepat, tetap akan diwisuda di tahun ajaran baru." Atau, "Kalaupun kamu bisa lulus bulan ini, tetap saja tidak akan sempat ikut wisuda bulan depannya, keburu ditutup." Atau kalimat-kalimat lain yang bisa membuat kamu malas mengejar target. Abaikan saja. Anggap angin lalu. Teruslah berusaha untuk membuat hal-hal yang kamu targetkan tercapai.
3. Kuatlah mengahadapi rintangan ketika mencari data dan mengolahnya
Hal yang paling susah dalam menyusun skripsi adalah mencari data. Menemui responden-responden bagi pejuang skripsi kuantitatif, atau menemui narasumber bagi pejuang skripsi kualitatif. Ditolak responden, diabaikan narasumber, muter-muter, menunggu, atau apapun rintangannya, hadapi saja. Belum lagi jika dalam pengolahan atau pengujian data, didapatkan data tidak valid, tidak sesuai teori, tidak sama dengan hipotesis, hadapi saja! Hal seperti ini memang membuat hati lesu, malas melanjutkan penyusunan. Tapi kita harus kuat. Harus kuat. KUAT.
4. Hilangkan malas
Malas adalah musuh utama yang harus ditaklukkan. Sekali kita kalah, mungkin dampaknya tidak berbahaya, tapi jika kita terus-menerus kalah, maka fatal akibatnya. Karenanya, latihan mengalahkannya satu kali, dua kali, tida kali, dan banyak kali, adalah hal paling bijak agar kita mempu menguasainya jika ia datang lagi, lagi, dan lagi. Kalahkan malasmu.
5. Pilih Dosen Pembimbing yang mudah ditemui
Dosen yang mudah ditemui, akan membuatmu lebih cepat menyelesaikan skripsi. Karena tidak jarang mahasiswa menjadi terhambat dalam skripsinya apabila dosen yang bersangkutan susah ditemui.
Tapi jangan dijadikan alasan, karena dosen mempunyai tanggung jawab dalam membimbing mahasiswa dan dosen mengetahui tugasnya. Karenanya, sesibuk apapun dosen, ia akan mudah ditemui apabila mahasiswa rajin berusaha menemuinya. Yang penting usaha dulu. Dan jangan lupa berdoa.
5. Update jadwal yang berkaitan dengan skripsi dan wisuda
Jadwal sangat penting untuk mengetahui deadline dari apa yang kamu kerjakan. Agar kamu tidak terburu-buru juga tidak bermalas-malasan.
6. Jaga kesehatan
Kesehatan sangat penting bagi para pejuang. Termasuk bagi pejuang skripsi. Jika kamu berlari sampai melupakan makan, istirahat, tidur, dan lainnya, itu hanya akan memperlambat pencapaian target. Karena itu sama saja dengan berlari sebentar lalu diam terkendala sakit. Jadi, teruslah berlari tanpa mengabaikan kesehatan. Kamu boleh istirahat ketika lelah, makan ketika lapar, tidur ketika mengantuk. Karena lebih baik berlari dengan sesekali berjalan atau diam dari pada berlari kemudian diam dalam waktu yang lama.
7. Jangan lupa bahagia
Berbahagialah selalu dengan dirimu sendiri, keluarga, teman-teman, serta hal-hal lain yang membuatmu lebih baik. Karena pejuang skripsi pun berhak bahagia. 😂
Mimpi lulus cepat bukan semata untuk ajang pertunjukan bahwa mereka lebih kuat dari golongan lain, bahwa mereka lebih ulet, lebih rajin, lebih hebat dari golongan lain, tapi kenyataannya mereka memang demikian. (Sombong nian saya 😎😂)
Biasanya golongan kedua adalah golongan yang hebat, kuat, rajin, ulet, dan yang paling penting, mereka memprioritaskan lulus di urutan pertama dalam goals list yang mereka buat.
Buktinya jelas, berapapun IPK yang mereka raih, mereka tetap bisa lulus cepat sesuai target.
Mungkin hanya ini yang saya tahu tentang kaum pemimpi lulus cepat. Golongan lain akan dibahas di lain waktu.
Terimakasih telah membaca. 😄
Komentar
Posting Komentar